Rabu, 11 Januari 2012

Tehnik berkebun yang aku tahu

Oleh Diany • Selasa, 6 Sep '11 18:55 • 9 komentar • kategori: Lihat Kebunku • Teknik Menanam
i'm a newbie, jadi aku belon tau banyak. Baru mulai berkebun beberapa bulan lalu (cek article sebelumnya http://www.indonesiaberkebun.org/news/2011/08/14/87/why_i_started_gardening.html )
Jadi, aku share ttg bagaimana aku berkebun selama ini. Aku ga tau apakah ini applicable untuk berkebun di Indo atau ga.
1. biji tumbuhannya di tanam di cell tray 4x6. Saya tanam beberapa biji di setiap cellnya, nanti setelah tumbuh, harus pilih yang paling kuat saja yang diteruskan. Tanahnya aku pake media tanam yang ada campuran wetting agent supaya penyerapan air lebih baik dan ada fertiliser sedikit cukup untuk beberapa bulan. Ini tersedia di home depot (Bunnings kalau di australia), jadi bukan aku racik sendiri. Jangan lupa untuk memastikan ada lubang di cell pack nya untuk drainage (bahasa indonya apa ya? pokoknya supaya airnya ga tergenang dibawah, tapi bisa mengalir)
Seberapa dalam biji yang di tanam ke dalam tanah itu tergantung seberapa besar bijinya. Ada yg cukup di sebar di atas tanah dan cuma perlu tertutup tanah sedikit saja.
Satu hal yang saya ketemu di internet itu adalah pengaruh temperature udara dan tanah dengan berapa persen germination yang bisa berhasil. Ini websitenya, sangat informatif. http://tomclothier.hort.net/page11.html
Hal itu saya cari tahu karena kalau di melbourne, cuaca dingin dan itu bisa mempengaruhi berhasil atau tidaknya biji menjadi tumbuhan dewasa, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi dewasa.
2. setelah biji ditanam dan diberi air, cukup untuk tanahnya lembab saja, disarankan untuk ditutup dengan plastik supaya menjaga kelembabannya, sehari sekali di buka untuk mengurangi kondensasi. Kemudian, saya menggunakan lampu belajar yang cukup dekat di atas cell pack nya. (seperti di foto kedua)
Penggunaan lampu untuk seed starting seperti ini mungkin perlu article tersendiri, tapi alasan utama adalah sebagai supplement matahari dan meningkatkan temperature sedikit. Nah, ini yang saya masih ragu2 untuk teman2 yang di indonesia, karena di indo kan hangat, jadi ini relevant atau tidak, saya belum coba.  Jenis lampu dan spectrum yang digunakan juga bervariasi, mungkin di article berikutnya ya.
Martha Stewart ada article2 bagus ttg seed starting dan banyak tips untuk gardening. Meskipun sumber infonya dari martha stewart, yah ok lah untuk orang awam seperti saya, belajar berkebunnya sendiri dari internet. http://www.marthastewart.com/photogallery/seed-starting
http://www.youtube.com/watch?v=WFySWBEL8nQ  ---> interesting video
3. setelah the first pair of cot leaves tumbuh, penutup plastiknya sudah boleh di buka dan tetap disinari lampu belajar. Saya pernah coba antara menggunakan lampu belajar dan tidak menggunakan lampu belajar. Memang ada efeknya sih, yang menggunakan lampu belajar sedikit lebih cepat tumbuhnya, tapi tidak sampai significant sekali. Mungkin lampu belajar yang saya pakai bukan yang paling optimum untuk seed starting, karena lampu yang spectrumnya banyak itu lebih mahal dari pada lampu biasa.
4. Setelah true leaves tumbuh (daun yang aslinya, kalo cot leaves yang baby itu bentuknya beda dengan daun aslinya), bawa cell pack ini untuk beradaptasi dengan cuaca di luar, dimulai dengan beberapa jam di awal-awal, kemudian bawa masuk kembali.  Jangan lupa untuk mencabut tanaman yang kira2 lebih lemah di setiap cell packnya.
5. kemudian, kalau sudah cukup besar, bisa ditanam di tempat yang sudah direncanakan. Note that ga semua biji harus ditanam di cell pack, dan ga semua tumbuhan suka di relocate ke tempat baru. Contoh, lettuce atau selada sensitive kalau di pindahin. Saya baru tahu setelah sudah di pindahin...  -__-'
6. Tanam satu tumbuhan dengan yang lain sesuai dengan jarak yang sudah dianjurkan di seed packetnya. Jangan terlalu dekat tanamnya karena mereka akan rebutan makanan dan minuman dan jadinya tidak terlalu besar.
So far, yang sudah lumayan bisa tumbuh adalah wortel saya, meskipun belum panen, saya sudah mulai mencabut ujung2 daunnya untuk kelinci saya. Kale, mustard green, sawi putih, dan bokchoy yang saya tanam juga sudah lumayan besar meskipun belum bisa di panen. Semua saya start dengan menggunakan cell pack method ini.
Yang sudah pasti gagal dari ronde pertama tanaman saya adalah basil (sweet basil and thai basil), cabe, dan capsicum. Gagal karena mereka butuh musim panas, dan saya ngeyel, musim dingin ditanam juga..jadi nanti kalau sudah panas, saya mau coba lagi.
Yang kurang berhasil dari ronde pertama itu snow peas, brussel sprouts dan caisim, alasannya belum jelas juga kenapa. Apakah kebanyakan air, atau terlalu sempit atau apa.
Ronde kedua saya tanamnya melon,carrots yang banyak, snow peas, cos lettuce, chinese celery, basil, and rocket salad. Baru saya tanam sabtu tanggal 3 september yang lalu. Cos lettucenya dan chinese celery sepertinya sudah nongol di cellpack.
jadi gitu deh, meskipun aku bukan expert, ini sebagian yang aku bisa share ttg seed starting, ini info2 yang saya tahu. Moga2 berguna dan bikin jadi kepengen berkebun juga.
oh by the way, biji2 yang saya beli itu adalah kebanyak dari Yates dan Franchi Sementi.
http://www.yates.com.au/
http://www.theitaliangardener.com.au/pages/Franchi-Sementi.html
Franchi Sementi jual heirloom tomato seeds (biji tomat yang dari jaman dulu tidak pernah di modifikasi geneticnya)
Kalau di Indonesia, saya ga tau bisa beli seeds nya dari mana. Mungkin ada teman2 yang tahu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar